Harga Bitcoin yang Fluktuatif |
Jika kita lihat, harga Bitcoin seiring
berjalannya waktu bergerak secara fluktuatif. Terkadang kita tidak mengetahui
pennyebab mengapa harga tersebut naik-turun. Sebenarnya mengapa harga Bitcoin
bisa fluktuatif? Berikut penjelasannya.
Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi harga Bitcoin akan naik atau turun?
Untuk mengetahui apakah
harga Bitcoin akan bergerak naik atau turun kita bisa menebaknya
dengan menggunakan dua faktor utama yaitu faktor analisa fundamental dan faktor
analisa teknikal.
Apa itu faktor analisa
fundamental dan faktor analisa teknikal?
Teknik analisa fundamental
pada dasarnya adalah kita menganalisa pergerakan harga berdasarkan pada suatu peristiwa
yang dapat mempengaruhi naik dan turunnya harga Bitcoin.
Sementara teknik analisa teknikal adalah kita menganalisa pergerakan harga di masa depan berdasarkan
perhitungan matematis menggunakan rumus, grafik, dan chart dari data transaksi sebelumnya. Dimana dengan perhitungan rumus rumus tersebut dapat diharapkan memperoleh prediksi harga
yang terjadi di masa yang akan datang.
Lalu faktor analisa
fundamental itu apa saja dan faktor analisa teknikal itu apa saja?
Faktor analisa fundamental
Faktor kebijakan pemerintah
Dalam membahas lebih
mendalam tentang faktor analisa fundamental, kita perlu mengetahui terlebih
dulu bahwa Bitcoin itu saat ini sebagian besar sirkulasinya berada di
Jepang bahkan beberapa lembaga keuangan di Jepang akan memulai berdagang bitcoin sebagai mata uang seperti Yen, Dolar, dan Euro.
Oleh karena itu faktor analisa fundamental yang paling berpengaruh adalah
kebijakan dari pemerintah Jepang karena komunitas negara tersebut memiliki trader Bitcoin yang paling banyak. Jadi misalnya anda ingin memulai trading Bitcoin dan mau menebak pergerakan harga apakah akan naik
atau turun anda perlu mengetahui berita-berita seputar Bitcoin yang berasal dari Jepang.
Misalnya seperti yang pernah terjadi baru-baru ini di
mana beredar berita baik dari pemerintah Jepang yang mengeluarkan regulasi
terkait Bitcoin. Bitcoin di akal dan dianggap sebagai mata uang yang sah di
negara itu. Keputusan itu disebut sebagai faktor kenaikan harga Bitcoin yang naik hingga 24 juta dalam beberapa hari. Harga Bitcoin naik 30% dari harga sebelumnya.
Kemudian kebijakan dari Pemerintah Jepang juga biasanya
akan berpengaruh pada perdagangan Bitcoin misalnya pada tanggal 1 April 2016 di mana
pemerintah Jepang mengeluarkan undang-undang yang mengatur Bitcoin sebagai metode pembayaran yang sah dan menerapkan
persyaratan modal, peraturan cyber security, pelatihan karyawan, adanya audit tahunan untuk
transaksi mata uang digital tersebut. Bahkan beberapa bank besar di Jepang akan
memulai perdagangan Bitcoin sebagai mata uang seperti yen, dollar, dan Euro. Pernyataan tersebut menjadikan Jepang sebagai negara yang mendominasi pasar perdagangan Bitcoin dan lebih dari 50% volume perdagangan Bitcoin/Yen meningkat, yang diikuti peningkatan harga di
negara-negara lainnya, karena berita baik tersebut mendorong pembelian Bitcoin secara besar-besaran di berbagai negara.
Keadaan-keadaan tersebut dapat dikatakan bahwa begitu ada
pemberitaan sedikit saja dari pemerintah Jepang, baik atau buruk berita
tersebut akan mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin, naik atau turun.
Yang beredar dari negara-negara maju yang market Bitcoin nya besar seperti Amerika, jepang dan sebagainya akan
mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin. Apabila berita yang beredar itu baik maka harga Bitcoin cenderung meningkat tapi jika berita yang beredar
itu buruk harga bitcoin cenderung menurun.
Bagaimana dengan negara-negara yang tidak memegang
sirkulasi Bitcoin dengan jumlah besar?
Menanggapi pertanyaan
tersebut kita bisa mengambil contoh di negara Bangladesh. Negara Bangladesh
tidak memegang sirkulasi Bitcoin yang besar sehingga apabila pemerintah di negara
tersebut menerbitkan berita apapun terkait Bitcoin tidak akan berefek pada perubahan harga.
Faktor dari kondisi krisis
ekonomi
Kondisi krisis ekonomi di
suatu negara juga sangat mempengaruhi perubahan harga Bitcoin atau mata uang digital khususnya karena saat ini bitcoin telah terklasifikasi menjadi salah satu save haven asadt (komoditas atau aset yang aman). Seperti contoh
krisis ekonomi yang pernah terjadi di negara Siprus tahun 2013 pada saat itu
bank di negara tersebut melakukan pembekuan ATM. Jadi masyarakat tidak bisa
mengambil uang mereka menggunakan ATM. Mereka merasa ketakutan tidak
mempercayai mata uang negara ini sehingga menukarkan uang mereka dengan Bitcoin.
Jadi meskipun negara kecil seperti Siprus jika
masyarakatnya membeli Bitcoin dalam jumlah besar mempengaruhi harga Bitcoin. Kondisi demikian terjadi karena merupakan titik
momentum sebuah negara memulai pergerakan harga, di mana negara lain akan
menyambut dengan pembelian Bitcoin secara besar-besaran juga sehingga efeknya harga Bitcoin akan meningkat tajam.
Menganalisa faktor perubahan harga dengan faktor kondisi krisis
ekonomi suatu negara juga harus berhati-hati karena begitu krisis ekonomi
selesai bitcoin akan mengalami adjustment atau penyesuaian. Hal itu disebabkan oleh pemikiran
masyarakat yang merasa negaranya sudah tenang dan aman kondisi ekonominya
sehingga menjual kembali Bitcoin yang mereka miliki yang akan membuat harga Bitcoin cenderung menurun.
Faktor ekonomi
Menganalisa perubahan harga Bitcoin akan naik atau turun juga bisa dipengaruhi oleh
faktor kestabilan ekonomi di suatu negara. Misalnya beberapa waktu lalu seluruh
dunia sangat menyambut pemilihan presiden di Amerika Serikat yang dimenangkan
oleh Donald Trump. Karena merasa takut dengan kebijakan kebijakan ekonomi presiden baru Amerika Serikat tersebut,
masyarakat berusaha mencari suatu komoditas yang tidak terhubung dengan pasar
finansial pada umumnya seperti Bitcoin.
Jadi pada saat terjadi suatu ketidakstabilan ekonomi di seluruh dunia harga Bitcoin biasanya akan bergerak naik. Sekali lagi karena Bitcoin saat ini sudah terklasifikasi sebagai salah satu save seten asset. Selain dari itu ada kecenderungan harga Bitcoin turun pada hari Sabtu dan Minggu serta
kecenderungan naik pada hari Senin yang dikarenakan hampir semua Bitcoin exchange yang tidak melayani deposit secara optimal pada
hari libur yang menyebabkan tingkat pembelian lebih rendah sehingga tekanan
jual lebih besar.
Faktor sosial budaya.
Pergerakan harga Bitcoin juga dipengaruhi oleh faktor sosial budaya biasanya
terkait dengan suatu perayaan tertentu di sebuah negara seperti Tahun Baru
Imlek. Kenapa terjadi demikian? Karena biasanya pada saat perayaan Tahun Baru
Imlek di Asia Timur akan muncul suatu kebutuhan menggunakan uang dalam jumlah
besar dan pada saat Imlek biasanya di Asia Timur memberlakukan libur besar atau
terhenti aktivitas sehingga para user pengguna di Asia Timur cenderung menjual Bitcoin nya dalam jumlah besar yang mengakibatkan harga Bitcoin menurun. Belum lagi karena perbankan di Asia Timur
juga libur yang membuat user kesulitan untuk membeli Bitcoin.
Selain faktor sosial budaya tersebut, pergerakan harga
Bitcoin juga bisa diperngaruhi oleh komunitas bitcoin sendiri, yaitu apabila terjadi perbedaan visi. Faktor
sosial budaya lainnya adalah peristiwa hacking yang menyerang suatu Bitcoin
Exchange. Peristiwa hacking pada Bitcoin Exchange tentu menimbulkan kerugian
yang tidak sedikit.
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan.
Terimakasih.
0 komentar:
Posting Komentar