Berbagi informasi tentang Cryptocurrency Trading dan Tips Cryptocurrency Trading

Grafik Candlestick, Bollinger Band, dan Simple Moving Average

Grafik Candlestick - Support & Resistance

Pada artikel kali ini akan dijelaskan mengenai grafik-grafik candlestick. Jika pada artikel yang lain dijelaskan jenis-jenis candlesticknya, kali ini akan dibahas mengenai tren harga yang dilihat dari candlestick.

 Memahami grafik candlestick

Terdapat 5 tanda dari candlestick yang menunjukkan harga akan mengalami kenaikan atau penurunan dengan menggunakan analisis teknikal dari grafik candlestick.

Adanya candle bullish yang memiliki body panjang yang muncul setelah grafik menunjukkan posisi harga yang tinggi menunjukkan tren harga yang naik. Munculnya candlestick yang menandakan harga naik dan memiliki body pandang setelah itu harga dalam posisi tinggi lalu merendah menandakan downtrend.

Untuk memperkirakan harga dari tren turun menjadi tren naik bisa diketahui melalui munculnya candlestick tipe Hammer atau tipe inverted Hammer serta reversal atau pergantian trend di area oversold atau konvergen.

Adanya Candlestick Shooting Star atau hanging Man atau candlestick pembalikan yang lain pada area konvergen dapat memprediksi tren turun.

Dalam menganalisa pergerakan harga dengan faktor teknikal salah satu yang paling berpotensi melanjutkan tren adalah ketika harga baru saja berbalik arah dari terunik menjadi tren turun atau sebaliknya yaitu dari kelenturan menjadi tren baik dan peran baru dimulai jika trend telah terbentuk maka potensi selanjutnya adalah pelemahan

Jika kita melihat pada grafik harga kita dapat menemukan tiga hal yang menunjukkan bahwa akan terjadi trend harga turun yaitu dengan ciri-ciri sebagai berikut.
·        Adanya puncak yang merendah.
·        Garis support yang berhasil ditembus.

Selanjutnya entry point kembalikan arah adalah jika candlestick rever salah atau candlstick yang berbalik arah dapat dikonfirmasi dengan bentuk grafik penyusunan nya yang overbought atau oversold atau bahkan konvergen.

 Bollinger Band

 
Bollinger Band
Bollinger Band merupakan suatu alat analisis teknikal yang bisa membantu mengukur volatilitas pasar dan juga memperkirakan tentang pergerakan harga mata uang kripto. Ketika menganalisis pergerakan harga dengan analisa teknikal indikator terjadi atas tiga baris yang bergerak mengikuti pergerakan harga. Ketiga garis yang dimaksud adalah upper band, middle band, dan lower band.

Volatilitas ditunjukkan dengan jarak antara upper, lower, dan middle band. Semakin besar volatilitas maka semakin lebar jarak antara ketika jenis band tersebut. Begitu juga sebaliknya semakin kecil volatilitas maka semakin kecil jarak antara upper band lower dan middle band. Dengan demikian bollinger band membantu kita mengenali apakah kondisi pasar sedang ramai atau sepi. Sejarah sederhana dapat dikatakan ketika bollinger bands melebar, artinya pasar sedang ramai. Sementara ketika bollinger bands menyempit dan cenderung bergerak datar artinya pasar sedang sepi.

Dalam menggunakan tehnik ini setelah kita mengetahui kondisi pasar yang sedang terjadi yaitu ramai atau sepi maka kita bisa menentukan strategi yang akan dilakukan saat menghadapi kedua kondisi pasar tersebut. Di mana upper band sebagai resistance dinamis dan lower band sebagai sebagai support dinamis. Yang perlu diingat adalah bollinger bands juga berfungsi sebagai support dan resistance dinamis sehingga setiap kali pergerakan harga menyentuh garis band atas atau garis band bawah maka harga cenderung kembali ke tengah. Fungsi middle band terutama terlibat sebagai target.

Support adalah suatu tingkat harga di mana biasanya terjadi tekanan jual yang diimbangi oleh pembelian sehingga harga menjadi balik arah ke atas. Suatu tingkat harga tertentu sebagai akibat dari daya beli yang diimbangi kenaikan penjualan sehingga terjadi kenaikan harga atau berbalik arah disebut Resistance. Pergerakan harga biasanya cenderung memantul kembali ke middle band setelah mencapai upper band atau lover band. Gejala tersebut yang bisa kita gunakan untuk mencari entry point. Berikut ini adalah strategi untuk membantu kita dalam menentukan posisi buy atau sell.

·        Strategi membeli atau menjual di ujung trend di mana harga akan berbalik arah.
·        Strategi mengenal peluang breakout.
·        Strategi membeli atau menjual di ujung trend di mana harga akan berbalik arah.

Pada dasarnya strategi membeli atau menjual di ujung trendy mana harga kan berbalik arah diterapkan dengan mencari level membeli di area lower band atau mencari level menjual di area upper band. Dan targetnya adalah area middle band.

Ketika anda ingin menjual dan posisi pergerakan harga telah sampai diaper band mungkin agak sulit memastikan apakah harga akan berhenti disitu atau justru akan terus menembus ke atas, sebaiknya tunggu candlestick hingga menunjukkan apakah ada tren naik atau turun. Jika telah berhasil menemukannya maka anda bisa melakukan sell.

Bagaimana jika anda ingin membeli? Caranya sama dengan langkah diatas namun pergerakan harga telah sampai di lower band. Dan untuk menentukan stop loss nya atau nilai batasan harga terendah kita perlu mencari support atau resisten yang terdekat.

Strategi ini bisa juga dikatakan sebagai strategi Bounce Trading yaitu memperhatikan pantulan harga yang akan terjadi dengan bollinger Band yang efektif dipergunakan ketika pasar dalam keadaan sideway (datar) dan menggunakan time frame, misalnya grafik 12 jam atau satu hari.

Strategi mengenali peluang breakout


Setelah dijelaskan bahwa Bollinger Bands cenderung akan menyempit apabila kondisi pasar sedang tentang atau sepi. Artinya pada saat itu keadaan penjual dan pembeli atau keadaan supply dan demand memiliki kekuatan yang sama sehingga pergerakan harga dalam range yang relatif sempit. Namun dalam strategi breakout trading biasanya terjadi diikuti oleh Bollinger Bands yang secara pesat bergerak melebar dan harga menembus upper band atau lower band.

Kondisi tersebut yang menjadi pertanda untuk kita dalam memutuskan mau membeli atau menjual mata uang kripto. Jika upper band yang ditembus maka strategi nya adalah buy. Sebaliknya jika lower band yang ditembus maka strategi nya adalah sell.

Simple moving average.

 
Simple Moving Average
Pada dasarnya simple moving average (SMA) merupakan pergerakan harga rata-rata dalam periode tertentu. Misalnya simple moving average 5 atau simple moving average 25. Simple moving average 5 berarti bahwa anda memantau pergerakan harga rata-rata dalam kurun waktu 5 hari dan simple moving average 25 berarti bahwa anda memantau pergerakan harga dalam kurun waktu 25 hari yang dijadikan indikator untuk membantu kita dalam menentukan trend pergerakan harga yang akan terjadi. Indikator ini akan memberi halus pergerakan harga dalam rentang waktu tertentu contohnya lima hari atau 25 hari sehingga anda dipermudah untuk mengenali trend atau arah pergerakan harga secara umum yang akan terjadi di pasar.

Prinsip yang perlu anda ingat dalam menggunakan teknik ini adalah jika harga secara umum bergerak di atas moving average maka trend yang berlangsung adalah tren naik, sebaliknya jika harga secara umum bergerak di bawah moving average maka trend yang berlangsung adalah tren turun. Oleh karena itu anda perlu memperhatikan jika harga bergerak menembus moving average akan terjadi breakout karena hal tersebut kemungkinan besar merupakan indikasi awal bahwa trend akan berubah arah, misalnya dari trend harga naik ke trend harga turun. Pada saat trend naik, moving average bisa anda gunakan sebagai area referensi untuk membeli. Sebaliknya pada saat trend turun, moving average bisa anda pergunakan sebagai area referensi untuk menjual.

Ketika anda menggunakan simple moving average untuk menebak pergerakan harga, anda boleh memilih waktu dan simple moving average berapa yang ingin diprediksi. Misalnya simple moving average lima atau simple moving average 25 di grafik 6 bulan. Yang perlu diingat adalah semakin besar periode yang digunakan maka semakin halus garis pergerakan harga. Standar harga yang digunakan biasanya memakai harga penutupan. Anda bisa mengakses simple moving average di www.Bitcoincharts.com.

Kapankah waktu yang tepat untuk membeli dan menjual dengan menggunakan analisa teknikal simple moving average?
Analisa teknikal simple moving average pada dasarnya merupakan sebuah indikator untuk membeli dengan aturan baku sebagai berikut.
Beli ketika tren naik dan jangan beli ketika tren turun.

Dan waktu yang tepat untuk beli adalah ketika posisi grafik terdapat indikator golden cross.

Bagaimana cara menghitung moving average?
Perhitungan movie average atau rata-rata pergerakan harga, (biasanya harga yang digunakan adalah harga penutupan/ close) yaitu dengan menjumlahkan harga penutupan dalam beberapa hari ke belakang kemudian dibagi dengan jumlah harinya. Jadi apabila anda menggunakan simple movie average 5 anda bisa menjumlahkan harga penutupan 5 hari ke belakang kemudian membagi nya dengan 5.

Pada umumnya cara analisa teknikal trading saham, forex, maupun bitcoin adalah sama. Dengan demikian sejumlah membaca mengenai jurnal trading agar semakin menambah pengetahuan atau kemampuan analisis teknikal anda.

Terimakasih sudah berkunjung.

0 komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Scroll To Top